Kamis, 13 September 2012

Kucing


Bagi sebagian orang termasuk saya,kucing merupakan hewan lucu dan manis. ;)
Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing  di pulau siprus . orang mesir kuno dari 3.500 SM telah menggunkan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat dari lumbung yang menyimpan hasil panen.
Saat ini kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti Persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan resmi. Jumlah kucing ras hanya 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran  seperti kucing liar atau kucing kampung.

Aspek Budaya
Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50 juta tahun silam.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar tahun 4000 SM di mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makam di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama manusia. Karena tikius bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukan bahwa paling tidak pada saat itu telah terjadi usaha domestika kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.

Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan  atau tepatnya “situs” berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan  masih utuh, yang menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang special. Orang mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang di mumikan seperti halnya manusia.
Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat tinggi. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang menyebabkan wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death diperkirakan merupakan sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad ke-14. Cepatnya penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang waktu itu percaya bahwa setanlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Pernyataan Paus menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran dengan bebas telah bersekutu dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing dibunuh di Eropa pada saat itu.  Penurunan populasi kucing menyebabkan meningkatnya jumlah tikus, hewan pembawa penyakit pes yang sesungguhnya.

Saat ini, orang masih percaya kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih di asosiasikan dengan sihir. Kucing hiitam sering diasosiasikan dengan  Halloween. Penganut wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.
Di asia, kucing termasuk kedalam salah satu zodiac Vietnam. Namun kucing tidak termasuk ke dalam zodiac Tionghoa. Menurut legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta unuk hewan yang akan dipilih menjadi zodiac, ia mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah dipilihnya. Bagian kisah ini diceritakan dalam berbagai versi, tikus lupa untuk mengundang kucing, tikus menipu kucing menipu kucing mengenai hari pesta, dan berbagai variasi lainnya. Pada akhirnya kucing tidak hadir dalam pesta itu, tidak terpilih menjadi hewan zoadik, sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.

Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah. Hukum menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan dalil hadist Nabi  Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id al-kulliyah).


sumber : Wikipedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar